Sepanjang Perjalanan

        Sore itu sekembalinya dari Bandung, sepanjang perjalanan Bus menuju Sukabumi, hujan di luar sana tak ayal membuat kaca bus samar tak sanggup menembus pemandangan jajaran bukit kecil sepanjang perjalanan. Sebagian penumpang nampak pulas tertidur, tak peduli dia berdampingan tidur dengan orang yang bahkan tak tau namanya, tak tahu perangainya. Keadaan memungkinkannya terjadi. Keadaan ya benar keadaan itu pula yang aku ucapkan pada temanku tadi siang di Cibaduyut ketika dia memberondong dengan pertanyaan yang nyaris sama tiap ketemu, kapan nikah ?, dengan orang mana ?. "Keadaan belum memungkinkan", jawabku."Keadaan yang mana maksudmu Sur?", tepisnya terus dilanjutkan,"Kamu kan sudah cukup umur."Ahahaha... lihat keadaanku Bro, gue emang sudah cukup umur buat menikah tapi belum cukup bertanggung jawab untuk jadi suami, apalagi jad bapak".dia menimpali "Gue kenal lo Sur dan gue percaya sama elu, lihat di sekelilingmu anak kemaren sore saja berani", "Bukan berani tapi keadaan yang memaksanya untuk menikah, jangan pura-pura gak tau, Maried by Accident bukanlah sebuah keberanian tapi keterpaksaan".
      Obrolan kamipun berlanjut " Btw pacar sudah punya?", "Ahahaha itu masalahnya", Saya terdiam beberapa kali memang sempet dekat sama cewek tapi ada saja masalah yang membuat hubungan tak lanjut, entahlah itu orang ketiga, ketidak cocokan atau keduluan dekat sama orang lain."Elu terlalu baik Sur, cewek gak suka cowok yang terlalu baik", katanya seolah tau masalahnya."Bukannya itu bagus, bukannya cowok baik baik untuk cewek baik baik", belaku seraya mengutip salah satu ayat dari Alqur,an, "Tapi karena cewek baik baik itu jarang mangkanya jadi susah", Ah emangnya gue begitu baik, gue gak pernah merasa menjadi cowok baik, walau tentu saja gak mau di sebut cowok jahat."Ahahaha bisa jadi." ucapku sekedar menambahkan. Obrolan kamipun terus berlanjut sampai sore dan gue pamitan untuk pulang, membawa beberapa sepatu yang gue pesan sebelumnya.
      Benarkah gue terlalu baik?, gue pikir bukan itu masalahnya terlintas beberapa orang yang sempat memiliki banyak pacar di sana sini, banyak istri, bahkan yang akhir akhir ini santer diberitakan di TV, Eyang Subur kakek 70 tahun yang katanya memiliki 9 istri.Materi, ya materi tapi terlintas pula temanku di kampung sana seorang tukang ojeg yang bernyali besar memiliki 2 istri, dan sial istrinya cantik cantik.
     Bus memasuki perbatasan Sukabumi Cianjur, gerimis masih nampak di luar sana dan hari sudah begitu gelap.  Seorang gadis cantik yang sedari awal duduk di kursi samping nampak terbangun dan berusaha membangunkan pria paruh baya yang tertidur di sampingnya. Sedangkan seorang ibu paruh baya yang sedari awal tidur pulas di sampingku juga mulai bangun mengusap iler di sudut bibirnya yang bisa jadi berceceran di pundakku. Huh lagi lagi aku menyalahkan keadaan.














1 komentar: